Senin, 30 November 2015

Sebelum mempelajari tentang CIDR dan VLSM, ada baiknya kita lihat perbedaan diantara keduanya. Berikut perbedaan antara CIDR dan VLSM;
·         VLSM mirip dengan CIDR
Keduanya sama-sama membagi jaringan besar menjadi jaringan-jaringan yang lebih kecil.
·         Tujuan VLSM: menggunakan blok alamat yang ada se-efisien mungkin
Tujuan CIDR: membuat routing table lebih efisien dengan subnet yang sudah ada.
·         VLSM:
Pembagian jaringan ini pada alamat yang sudah digunakan pada suatu organisasi dan tidak terlihat di Internet
·         CIDR:
CIDR dapat  mengalokasikan suatu alamat yang sudah disediakan oleh Internet kepada ISP high-level ke ISP mid-level sampai lower-level dan akhirnya ke jaringan suatu organisasi.

Dari perbedaan CIDR dan VLSM tersebut diatas terlihat jelas bahwa CIDR dan VLSM memiliki fungsi yang sama. Hanya saja penggunaannya yang berbeda.

Oke, biar tambah jelas, ini penjelasan tentang CIDR dan VLSM yang lebih luas.


CIDR
CIDR adalah singkatan dari Classless Inter-Domain Routing. CIDR dikembangkan pada 1990-an sebagai skema standar untuk routing lalu lintas jaringan di internet.

Sejarah CIDR
Pada tahun 1992 lembaga IEFT memperkenalkan suatu konsep perhitungan IP Address yang dinamakan supernetting atau classless inter domain routing (CIDR), metode ini menggunakan notasi prefix dengan panjang notasi tertentu sebagai network prefix, panjang notasi prefix ini menentukan jumlah bit sebelah kiri yang digunakan sebagai Network ID, metode CIDR dengan notasi prefix dapat diterapkan pada semua kelas IP Address sehingga hal ini memudahkan dan lebih efektif. Menggunakan metode CIDR kita dapat melakukan pembagian IP address yang tidak berkelas sesukanya tergantung dari kebutuhan pemakai.

Mengapa menggunakan CIDR?
Sebelum CIDR teknologi dikembangkan, router internet didasarkan pada kelas dari alamat IP. Dalam sistem ini, nilai dari alamat IP menentukan subnetwork untuk keperluan routing.
CIDR merupakan alternatif tradisional subnetting IP yang mengatur alamat IP ke subnetwork independen dari nilai alamat sendiri. CIDR juga dikenal sebagai supernetting karena efektif memungkinkan beberapa subnet harus dikelompokkan bersama untuk jaringan routing.




Notasi CIDR
CIDR menentukan rentang alamat IP menggunakan kombinasi alamat IP dan mask jaringan yang terkait. CIDR notasi menggunakan format berikut:

xxx.xxx.xxx.xxx/n

dimana n adalah jumlah bit (paling kiri) ‘1’ di masker. Sebagai contoh, 192.168.12.0/23
Berlaku mask 255.255.254.0 jaringan ke jaringan 192,168 mulai dari 192.168.12.0. Notasi ini merupakan kisaran alamat 192.168.12.0-192.168.13.255. Dibandingkan dengan tradisional berbasis kelas jaringan, 192.168.12.0/23  merupakan agregasi dari C dua kelas subnet 192.168.12.0 dan 192.168.13.0 masing-masing memiliki subnet mask 255.255.255.0. Dengan kata lain,

192.168.12.0/23=192.168.12.0/24 + 192.168.13.0/24

Selain itu, CIDR mendukung Internet alokasi alamat dan pesan routing independen dari kelas tradisional dari berbagai alamat IP yang diberikan. Sebagai contoh,
10.4.12.0/22
Mewakili rentang alamat 10.4.12.0 - 10.4.15.255(jaringan mask 255.255.252.0). Ini mengalokasikan setara dengan empat jaringan kelas C dalam kelaa jauh lebih besar spasi.

Bagaimana CIDR bekerja
Implementasi CIDR memerlukan dukungan tertentu tertana, dalam jaringan routing protokol. Ketika pertama kali diimplementasikan di internet, inti routing protokol seperti BGP(Border Gateway Protocol) dan OSPF(Open ShorthestPath First) yang diperbaharui untuk mendukung CIDR. Routing protokol using atau kurang popular mungkin tidak mendukung CIDR.
CIDR agregasi memerlukan segmen jaringan yang terlibat harus bersebelahan(numeric berdekatan) di ruang alamat. CIDR tidak dapat, misalnya, agregat 192.168.12.0 dan 192.168.15.0 ke rute tunggal kecuali .13.14 menengah dan rentang alamat dimasukkan (yaitu, jaringan 192.168.12/22)
Internet WAN atau router backbone (orang-orang yang mengelola lalu lintas antara Internet Service Provider) semua umumnya mendukung CIDR untuk mencapai tujuan konservasi ruang alamat IP. Router Mainstream konsumen sering tidak mendukung CIDR, sehingga jaringan pribadi (termasuk jaringan rumah) dan bahkan jaringan public kecil (LAN) sering tidak menggunakannya.

VLSM
Variable Length Subnet Mask
Perhitungan IP Address menggunakan metode VLSM adalah metode yang berbeda dengan memberikan suatu Network Address lebih dari satu subnet mask, jika menggunakan CIDR dimana suatu Network ID hanya memiliki satu subnet mask saja, perbedaan yang mendasar disini juga adalah terletak pada pembagian blok, pembagian blok VLSM bebas dan hanya dilakukan oleh si pemilik Network Address yang telah diberikan kepadanya atau dengan kata lain sebagai IP address local dan IP Address ini tidak dikenal dalam jaringan internet, namun tetap dapat melakukan koneksi kedalam jaringan internet, hal ini terjadi dikarenakan jaringan internet hanya mengenal IP Address berkelas.

Metode VLSM ataupun CIDR pada prinsipnya sama yaitu untuk mengatasi kekurangan IP Address dan dilakukannya pemecahan Network ID guna mengatasi kekerungan IP Address tersebut. Network Address yang telah diberikan oleh lembaga IANA jumlahnya sangat terbatas, biasanya suatu perusahaan baik instansi pemerintah, swasta maupun institusi pendidikan yang terkoneksi ke jaringan internet hanya memilik Network ID tidak lebih dari 5 – 7 Network ID (IP Public).

Dalam penerapan IP Address menggunakan metode VLSM agar tetap dapat berkomunikasi kedalam jaringan internet sebaiknya pengelolaan network-nya dapat memenuhi persyaratan ; routing protocol yang digunakan harus mampu membawa informasi mengenai notasi prefix untuk setiap rute broadcastnya (routing protocol : RIP, IGRP, EIGRP, OSPF dan lainnya, bahan bacaan lanjut protocol routing : CNAP 1-2), semua perangkat router yang digunakan dalam jaringan harus mendukung metode VLSM yang menggunakan algoritma penerus packet informasi.

Tahapan perhitungan menggunakan VLSM IP Address yang ada dihitung menggunakan CIDR selanjutnya baru dipecah kembali menggunakan VLSM, sebagai contoh : 130.20.0.0/20

Kita hitung jumlah subnet terlebih dahulu menggunakan CIDR, maka didapat
11111111.11111111.11110000.00000000 = /20
Jumlah angka binary 1 pada 2 oktat terakhir subnet adalah 4 maka
Jumlah subnet = (2x) = 24 = 16
Maka blok tiap subnetnya adalah :
Blok subnet ke 1 = 130.20.0.0/20
Blok subnet ke 2 = 130.20.16.0/20
Blok subnet ke 3 = 130.20.32.0/20
Dst … sampai dengan
Blok subnet ke 16 = 130.20.240.0/20

Selanjutnya kita ambil nilai blok ke 3 dari hasil CIDR yaitu 130.20.32.0 kemudian :
- Kita pecah menjadi 16 blok subnet, dimana nilai 16 diambil dari hasil perhitungan
subnet pertama yaitu /20 = (2x) = 24 = 16
- Selanjutnya nilai subnet di ubah tergantung kebutuhan untuk pembahasan ini kita
gunakan /24, maka didapat 130.20.32.0/24 kemudian diperbanyak menjadi 16
blok lagi sehingga didapat 16 blok baru yaitu :
Blok subnet VLSM 1-1 = 130.20.32.0/24
Blok subnet VLSM 1-2 = 130.20.33.0/24
Blok subnet VLSM 1-3 = 130.20.34.0/24
Blok subnet VLSM 1-4 = 130.20.35.0/24
Dst … sampai dengan
Blok subnet VLSM 1-16 = = 130.20.47/24

- Selanjutnya kita ambil kembali nilai ke 1 dari blok subnet VLSM 1-1 yaitu
130.20.32.0 kemudian kita pecah menjadi 16:2 = 8 blok subnet lagi, namun oktat
ke 4 pada Network ID yang kita ubah juga menjadi 8 blok kelipatan dari 32
sehingga didapat :
Blok subnet VLSM 2-1 = 130.20.32.0/27
Blok subnet VLSM 2-2 = 130.20.32.32/27
Blok subnet VLSM 2-3 = 130.20.33.64/27
Blok subnet VLSM 2-4 = 130.20.34.96/27
Blok subnet VLSM 2-5 = 130.20.35.128/27
Blok subnet VLSM 2-6 = 130.20.36.160/27
Blok subnet VLSM 2-1 = 130.20.37.192/27
Blok subnet VLSM 2-1 = 130.20.38.224/27

Metode VLSM hampir serupa dengan CIDR hanya blok subnet hasil daro CIDR dapat kita bagi lagi menjadi sejumlah Blok subnet dan blok IP address yang lebih banyak dan lebih kecil lagi. Demikian pembahasan CIDR dan VLSM semoga bermanfaat. ☺

Hal-hal yang perlu dipertimbangkan ketika merancang suatu jaringan komputer:
Berapa jumlah total subnet yang dibutuhkan saat ini.
Berapa jumlah total subnet yang dibutuhkan untuk masa mendatang.
Berapa banyak host yang ada di subnet terbesar saat ini.
Berapa banyak host yang akan ada di subnet terbesar pada masa mendatang.
ada 3 kelompok hierarki dalam pengalamatan IP (ada 5 sebenernya)
1. Class A : 10.0.0.0    s/d    127.255.255.255
2. Class B : 128.0.0.0    s/d    191.255.255.255
3. Class C : 192.0.0.0    s/d    223.255.255.255
4. Class D : 224.0.0.0    s/d    239.255.255.255
5. Class E : 240.0.0.0    s/d    255.255.255.255

class A, biasanya untuk golongan2 Elit , class B untuk kelas Eksekutif, class C untuk kelas Ekonomi, hahaha

Elit maksudnya adalah yg “punya” ini kelas IP adalah organisasi2 penyedia Backbonekelas kakap (biasanya pemerintah yang punya, secara mereka ngeluarin dana buat gali lobang tutup lobang buat nanem itu “taneman” kabel2 fiber optic..wkwk)

Eksekutif Maksudnya adalah yg memiliki IP golongan kelas ini adalah perusahaan yg bekerja di Internet Service Provider, kek Telkom, FirstMedia, BizNet, Dll…
ada cerita unik, tiap gedung2 di jakarta, mungkin di daerah lain juga, ada yg namanyaPreman (temen gw nyebutnya begitu), tiap2 gedung…tiap mo didirikan, pasti ada perlombaan antar penyedia akses internet, yg menang tender itu yg bisa bikin/bangun koneksi buat di gedung itu, kek di gedung A, penyedianya internetnya adalah Telkom (kek di ThePlaza IBM – plaza indonesia) , trus di gedung laen di tangerang fastNet (kek di lippo karawaci), so…waktu itu kasusnya kek gini…
kita mo naro data center di IBM (taro lah) karena buat di sentralisasikan, sementara di gedung tempat gw kerja pake koneksi BizNet, nah..pas naro data center ke IBM, koq biznet kita ga bisa masuk…?!?! (istilahnya..di stop..”lu ga bole lewat sini”..wkwk), ga taunya di IBM pake Telkom, dan pihak telkom ga mau ada provider laen masuk2 kesono, yg artinya…BAYAR LAGEEE, hahaha
itu dia yg gw sebut preman, satu2nya gedung yg bebas Preman (setahu gw) adalah gedung CYBER (yak, disitu tempat bercokolnya indosat IM2, XL, Lyto !!!, boleh net, dll..wkwk)

yak..td intermezzo, lanjuuut

yang dimaksud Ekonomi adalah yaaa kek kita ini, prusahaan2 yg nyewa dari internet service provider, termasuk orang2 rumahan…
nah..itu dia kelas2 ato golongan2 IP, secara gamblang..kenapa gw bilang secara gamblang, karena ada IP2 yang punya semacam “revervasi” khusus di “restoran” keluarga IP wkwkwk

IP Reservation
127.0.0.1 ato yg kita bilang LocalHost
“oi..kok inet gw ga bisa jalan sih ?!?!”
kita bisa cek “ping 127.0.0.1” atau “ping localhost” dari command prompt (cmd klo di windows), klo ini error…TCP/IP nya lo error (jarang gw nemuin kasus kek gini, palingan socket Ethernet Card nya yg lepas..wkwkw)

localhost ?? did you remember something (well..khusus buat orang2 yg suka bikin gameONLINE jadi game OFFLINE tau ini maksudnya..wkkwkwkwkw, ya…jadi secara tidak langsung klo lo klik icon game, pasti langsung mo konek ke server tempat game itu berada kan ?? nah..dengan sedikit “editan” di localhost.txt di system32 di windows, itu program game larinya ke komputer kita sendiri…)
0.0.0.0 (biasanya salah satu yang muncul klo inet kita error adalah ip ini..kwkwkw)
255.255.255.255 (ini alamat broadcast)

IP Private
apa neh ??..IP Private adalah IP yang bisa di gunakan untuk jaringan local saja
lo coba pake buat koneksi keluar ga bakal bisa..”eh gw bisa tuh..”..zzzz, karena uda di konvert ama ISP lo dari IP private ke IP public punya-nya si ISP, pakai NAT (nah..apa lagi tuh…nanti gw jelasin)

IP private kelas A 10.0.0.0 – 10.255.255.255 (notice…ga dari 0.0.0.0 dulu kan?? )
IP private kelas B 172.16.0.0 – 172.31.255.255.255
IP private kelas C 192.168.0.0 – 192.168.255.255

what…192.168 ?? ya..lu tau itu klo sering ngoprek komputer lu di network connectionnya..wkwkw
koq 192.168 ?? lu liat aja…pasti sama mo pake ISP apa ja pakenya 192.168 (jarang yg beda)…itu IP private yg dikasi ke kita..nanti pas mo konek ke internet..IP private kita“dibawa” ama modem trus dikasi ke tempat ISP kita berada trus di konvert jadi IP Public..jadi de bisa FACEBOOKAN !!!..hahah
nah..nanya donk…kelas D ma E gimana ??? wkwkkw

Class D itu untuk multi cast (ya multi cast..kayak di DotA maen pakek ogre magi…kwkw)
Class E itu buat Experiment Only

 
Copyright © 2014 Blog TKJ All Right Reserved
Designed by OddThemes